Dinamika Makna Ritual Cukur Rambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng (Studi Living Al-Qur`an)
Rambut Gimbal, Al-Qur’an, Makna
Abstract
Penelitian ini membahas tentang Makna Ritual Rambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng dalam (Studi Living Qur’an). Dalam penulisan ini, penulis mengfokuskan pembahasan pada makna yang terkandung dalam ritual pemotongan Rambut Gimbal yang merupakan pesan moral dan juga kearifan local masyarakat Dieng, dimana tradisi-tradisi tersebut merupakan tradisi local yang memiliki nilai spiritualitas bagi masyarakat Dieng. Memaknai tradisi tersebut adalah dilihat dari aspek substansinya dan bukan hanya simbol. Karena, jika memandang tradisi tersebut hanya dari aspek simbolnya, maka akan mendapati pada tradisi tersebut hanyalah sebuah tontonan atau hiburan belaka, bahkan yang lebih ekstrim akan menyalkahkan, menyesatkan, dan menganggap aneh dan tidak masuk akal tradisi tersebut. Untuk itu, perlu sudut pandang yang intensif untuk memahami tradisi tersebut. Diantara beberapa sudut pandang yang penulis gunakan dalam kaitannya dengan living Qur’an penulis menggunakan paradigma akulturasi. Dengan paradigma akulturasi, peneliti berupaya mengetahui unsur-unsur dari tradisi rambut gimbal yang mempengaruhi pola interpretasi atau pemahaman masyarakat Dieng terhadap al-Qur’an, dan bagaimana ajaran-ajaran dalam al-Qur’an kemudian berkolaborasi dengan tradisi rambut gimbal. Selain itu, penulis juga menggunakan paradigma fenomenologi, paradigma ini digunakan untuk mempelajari suatu gejala sosial-budaya untuk mengungkap kesadaran atau pengetahuan pelaku mengenai pemaknaan mereka terhadap perilaku-perilaku mereka sendiri. Dengan perspektif fenomenologi ini, peneliti tidak lagi akan menilai kebenaran atau kesalahan pemahaman para pelaku tertentu mengenai al-Qur’an.