Pemenuhan Ketahanan Pangan Keluarga melalui Pembuatan Vertical Garden
konversi lahan, pekarangan, urban farming, vertical garden
Abstract
Semakin meningkatnya populasi penduduk dan adanya dorongan untuk hidup sehat tidak sejalan dengan ketersediaan lahan pertanian. Kecenderungan konversi lahan pertanian menyebabkan terjadinya kesulitan penurunan dalam produksi komoditas pertanian. Selain itu, terdapat juga kekhawatiran dalam penggunaan teknik budidaya secara konvensional berupa pengaplikasian pupuk dan pestisida kimia. Alasan-alasan inilah yang menjadi awal dari munculnya konsep prosumer. Prosumer adalah konsep ketika orang memiliki kemampuan untuk memproduksi makanan mereka sendiri dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. munculnya konsep prosumer membantu daerah perkotaan di banyak negara untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian dan menjaga keberlanjutannya. Perumahan di Kota Medan merupakan daerah padat penduduk yang setiap rumah jarang sekali memiliki pekarangan luas. Pekarangan biasanya hanya terbatas atau cukup dan dibuat hanya untuk keperluan memarkirkan kendaraan saja. Pekarangan yang sempit ini dapat dibuat menjadi multifungsi sebagai tempat bercocok tanam dengan menggunakan vertical garden. Budidaya tanaman sendiri ini dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan asupan sayuran keluarga untuk mencapai ketahanan pangan keluarga dengan menyediakan sendiri. Adanya kegiatan ini diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan asupan sayuran mitra saja, diharapkan juga mampu mengurangi pengeluaran rumah tangga dan lebih luasnya lagi mitra dapat mengembangkannya sampai tercapai ketahanan pangan keluarga.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik. (2020). Persentase Penduduk Daerah Perkotaan menurut Provinsi, 2010-2035. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/statictable/2014/02/18/1276/persentase-penduduk-daerah-perkotaan-menurut-provinsi-2010-2035.html
Budiarto, I. S. (2013). Inspirasi Desain dan Cara Membuat Vertical Garden. AgroMedia.
Hamidon, M. H., Aziz, S. A., Ahamed, T., & Mahadi, M. R. (2020). Design and development of smart vertical garden system for urban agriculture initiative in Malaysia. Jurnal Teknologi, 82(1), 19–27. https://doi.org/10.11113/jt.v82.13931
Kusminingrum, N. (2016). Efektivitas Reduksi Polusi Udara dengan Metode Vertical Garden. Jurnal Jalan Jembatan, 33(2), 102–114.
Pandey, B., & Seto, K. C. (2014). Urbanization and agricultural land loss in India: Comparing satellite estimates with census data. Journal of Environmental Management, 1–14. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2014.05.014
Rameshkumar, S. (2018). Studies on vertical garden system: A new landscape concept for urban living space. Journal of Floriculture and Landscaping, 4, 01–04. https://doi.org/10.25081/jfcls.2018.v4.3768
Rezai, G., Shamsudin, M. N., & Mohamed, Z. (2016). Urban Agriculture: A Way Forward to Food and Nutrition Security in Malaysia. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 216, 39–45. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.12.006
Siswanto, D., & Widoretno, W. (2017). Design and construction of a vertical hydroponic system with semi-continuous and continuous nutrient cycling. AIP Conference Proceedings, 1908(November 2017). https://doi.org/10.1063/1.5012715
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.