ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE JL. BANYUMAS, KAB. BANJARNEGARA
Analisis, drainase, perencanaan drainase, jalan
Abstract
Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi masyarakat dan kelancaran sistem kegiatan, baik ekonomi ataupun non ekonomi. Sedangkan jalan raya yang baik adalah jalanraya yang memiliki kondisi yang baik dan dapat memberikan rasa aman serta nyaman bagi penggunanya, tidak mengalami banyak kerusakan seperti banyak lubang, tidak mengalami kemacetan, tidak tergenang air yang dalam dan lain sebagainya. Namun yang terjadi di jalan Banyumas km. 61,7 terdapat permasalahan yaitu adanya genangan air pada saat turun hujan. Hal ini menjadi masalah serius untuk lalu lintas dan lingkungan di jalan tersebut.
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Dalam merencanakan drainase diperlukan dua dasar perhitungan yaitu analisa hidrologi untuk menghitung debit banjir dan debit setiap saluran dan analisa hidrolika untuk mendimensi saluran drainase.
Dalam penyusunan perencanaan drainase ini menggunakan metode penelitian survey dengan langkah langkah meliputi penentuan lokasi perencanaan, menganalisis permasalahan yang terjadi, pengumpulan data skunder dan primer kemudian mengadakan survey lapangan untuk mengetahui keadaan lapangan. Dilanjutkan dengan menyusun perhitungan dan dimensi saluran dalam perencanaan drainase tersebut sehingga bisa menjadi solusi atas permasalahan drainase yang ada.
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui debit banjir jalan Banyumas km. 61,7 saat ini sebesar 12,401 m3/detik,yang masuk pada gorong-gorong, sedangkan pada Q3 terdapat Qluar yang masuk ke saluran sebesar 0,5 m3/detik sehingga pada debit Q3 sebesar 3,1 m3/detik. Dan pada Q5 juga terdapat Qluar sebesar 1,4 m3/detik. Sedangkan bentuk saluran dipilih bentuk persegi dan tinggi freeboard sebesar 0,5 m menggunakan kemiringan muka tanah untuk mendimensi saluran. Selain itu juga dipertimbangkan kemiringan saluran. Jika kemiringan tanah lebih kecil dibandingkan kemiringan muka tanah maka digunakan pasangan batu. Untuk saluran gorong-gorong di dapat b =1,50 , h = 0,80, dengan freeboard mengikuti kemiringan tanah.
Downloads
References
Tahara, H. (1993). Drainase Perkotaan. Jakarta: Erlangga.
Triatmojo, Bambang. (1996). Hidraulika II. Jakarta: Erlangga.
http://sudarmandi18.files.wordpress.com/2014/05/pedoman-perencanaan-drainase-jalan-2006.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Drainase
http://konsultan-teknik.blogspot.com/2014/08/perencanaan-drainase-jalan.html
https://pu.go.id/uploads/services/infopublik20121009123151.pdf
https://pu.go.id/uploads/services/infopublik20121009123151.pdf
https://www.academia.edu/3753170/Perencanaan_dan_Desain_Saluran_Drainase_Permukaan_Jalan