ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE JL. BANYUMAS, KAB. BANJARNEGARA

  • Nasyiin Faqih Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) Wonosobo
  • Budi Setiawan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UniversitasSains Al Qur’an (UNSIQ) Wonosobo
Keywords:
Analisis, drainase, perencanaan drainase, jalan

Abstract

Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi masyarakat dan kelancaran sistem kegiatan, baik ekonomi ataupun non ekonomi. Sedangkan jalan raya yang baik adalah jalanraya yang memiliki kondisi yang baik dan dapat memberikan rasa aman serta nyaman bagi penggunanya, tidak mengalami banyak kerusakan seperti banyak lubang, tidak mengalami kemacetan, tidak tergenang air yang dalam dan lain sebagainya. Namun yang terjadi di jalan Banyumas km. 61,7 terdapat permasalahan yaitu adanya genangan air pada saat turun hujan. Hal ini menjadi masalah serius untuk lalu lintas dan lingkungan di jalan tersebut.
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Dalam merencanakan drainase diperlukan dua dasar perhitungan yaitu analisa hidrologi untuk menghitung debit banjir dan debit setiap saluran dan analisa hidrolika untuk mendimensi saluran drainase.
Dalam penyusunan perencanaan drainase ini menggunakan metode penelitian survey dengan langkah langkah meliputi penentuan lokasi perencanaan, menganalisis permasalahan yang terjadi, pengumpulan data skunder dan primer kemudian mengadakan survey lapangan untuk mengetahui keadaan lapangan. Dilanjutkan dengan menyusun perhitungan dan dimensi saluran dalam perencanaan drainase tersebut sehingga bisa menjadi solusi atas permasalahan drainase yang ada.
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui debit banjir jalan Banyumas km. 61,7 saat ini sebesar 12,401 m3/detik,yang masuk pada gorong-gorong, sedangkan pada Q3 terdapat Qluar yang masuk ke saluran sebesar 0,5 m3/detik sehingga pada debit Q3 sebesar 3,1 m3/detik. Dan pada Q5 juga terdapat Qluar sebesar 1,4 m3/detik. Sedangkan bentuk saluran dipilih bentuk persegi dan tinggi freeboard sebesar 0,5 m menggunakan kemiringan muka tanah untuk mendimensi saluran. Selain itu juga dipertimbangkan kemiringan saluran. Jika kemiringan tanah lebih kecil dibandingkan kemiringan muka tanah maka digunakan pasangan batu. Untuk saluran gorong-gorong di dapat b =1,50 , h = 0,80, dengan freeboard mengikuti kemiringan tanah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, 1996, Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU. Dep. PU Direktorat Jendral Cipta Karya. Anonim, 2006, Pedoman Perencanaan Bangunan Air. Rekompak JRF. Anonim, 2012, Perencanaan Sistem Pembangunan Sarana perairan. Dep. PU Direktorat Jendral Cipta Karya. Sulistyawan, Abriyani. (2010). Rekayasa Hidrologi. Semarang: Penerbit UNDIP.

Tahara, H. (1993). Drainase Perkotaan. Jakarta: Erlangga.

Triatmojo, Bambang. (1996). Hidraulika II. Jakarta: Erlangga.

http://sudarmandi18.files.wordpress.com/2014/05/pedoman-perencanaan-drainase-jalan-2006.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Drainase

http://konsultan-teknik.blogspot.com/2014/08/perencanaan-drainase-jalan.html

https://pu.go.id/uploads/services/infopublik20121009123151.pdf

https://pu.go.id/uploads/services/infopublik20121009123151.pdf

https://www.academia.edu/3753170/Perencanaan_dan_Desain_Saluran_Drainase_Permukaan_Jalan
Published
2016-01-30
How to Cite
FaqihN. and SetiawanB. (2016) “ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE JL. BANYUMAS, KAB. BANJARNEGARA”, Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 3(1), pp. 56-62. doi: https://doi.org/10.32699/ppkm.v3i1.337.
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 542 times
PDF downloaded = 115 times