FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN UNIT PRODUKSI DI SMK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  • Ibnu Siswanto Universitas Negeri Yogyakarta
Keywords:
Unit Produksi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan unit produksi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan unit produksi di Sekolah Menengah Kejuruan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah 8 SMK unggulan yang ada di DIY. Subjek penelitian ialah 8 Kepala Sekolah, 8 Koordinator unit produksi ditingkat sekolah, 13 Koordinator unit produksi ditingkat jurusan dan siswa yang terlibat dalam kegiatan unit produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Teknik analsis data yang dipergunakan ialah metode analisis Miles dan Huberman yang dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: 1. Pelaksanaan unit produksi di SMK unggulan DIY memiliki bentuk produksi barang sampai dengan pemasaran, jasa, dan penjualan langsung (retail). 2. Faktor pendukung pelaksanaan unit produksi ialah: a. fasilitas peralatan yang baik, b. sumber daya manusia, c. dana hibah dari Pusat/Daerah, d. lokasi strategis, e. produk yang dihasilkan, f. pangsa pasar yang jelas, g. kepemimpinan, dan h. pemasaran. Sedangkan faktor penghambatnya ialah: a. aturan tentang legalitas Unit Produksi, b. pemasaran, c. persepsi orang tua siswa, d. harga dari produsen terlalu tinggi, e. sifat program yang berupa proyek, f. kualitas hasil karya siswa, g. banyaknya program keahlian dan h. kesibukan guru dan siswa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cunningham. I, Dewea. G & Bennett. B. (2004). The Hand Book of Work Based Learning. Burlington USA: Gower Publishing Company.
Dirjen Peningkatan Mutu Tendik. (2007). Pedoman Manajemen Unit Produksi dan Jasa Sebagai Sumber Belajar Siswa Dan
Penggalian Pendanaan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Direktorat PSMK. (2009). Roadmap pengembangan SMK 2010-2014. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Emilda Jusmin. (2012). Pengaruh latar belakang keluarga, kegiatan praktik, dan pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan terhadap kesiapan berwirausaha siswa. Jurnal Kependidikan Vol 42 No 2 Tahun 2012. ISSN 0125-992x
Gasskov, V. (2000). Managing vocational training systems. A handbook for senior administrators. Geneva: International labour Office.
Lamancusa, J.S. et al. (2006). The learning factory : industry-partnered active learning (versi elektronik). Journal of engineering education, 97, 1.
Lambing, P.A. & Kuchl, C.R. (2003). Enteprneurship. CA: Prentice Hall.
Martubi. (1999). Model-model Penyelenggaraan Unit Produksi Di DIY. Laporan Hasil Penelitian Direktorat Pengabdian Masyarakat IKIP Yogyakarta, dimuat dalam jurnal No 1, Tahun XXIX IKIP Yogyakarta
Miles, M.B., & Huberman, M.A. (1994). Qualitative data analysis: an expanded sourcebook (2nd). London: Sage Publication
Tawardjono. (2012). Model Unit produksi SMK: Studi Kasus di SMKN 2 Pengasih Kulonprogo Yogyakarta. Cakrawala Pendidikan. Yogyakarta: Lemlit UNY
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Published
2015-05-01
How to Cite
SiswantoI. (2015) “FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN UNIT PRODUKSI DI SMK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”, Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 2(2), pp. 77-83. doi: https://doi.org/10.32699/ppkm.v2i2.319.
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 179 times
PDF downloaded = 593 times