Analisis Kondisi Dan Prediksi Sisa Umur Jembatan Logawa Dengan Metode BMS dan BCR
Abstract
Sebagai prasarana tranportasi darat, jembatan berfungsi untuk menghubungkan jalan yang terputus akibat adanya rintangan seperti sungai. Oleh karena itu, kegagalan dalam suatu struktur jembatan dapat menghambat arus lalu lintas, sehingga menganggu kelancaran mobilitas orang dan distribusi barang. Dengan demikian, kondisi jembatan harus dipertahankan agar penggunanya merasa nyaman karena memiliki peranan penting dalam masyarakat. Penanganan yang tepat diperlukan untuk jembatan yang mengalami kerusakan di beberapa komponennya. Umur suatu jembatan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lama dibangunnya jembatan sejak diberikan beban layan, tetapi selain itu juga dipengaruhi oleh kondisi aktual, termasuk kerusakan yang dapat diamati oleh visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kondisi, prediksi sisa umur jembatan serta tahapan penangan yang harus dilakukan pada suatu jembatan Logawa Karanglewas sesuai dengan kondisi jembatan tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode Bridge Management System dan Bridge Conditional Rating. Dalam penilaian metode BMS untuk nilai yang diperoleh pada suatu jembatan Logawa yaitu 2 (Rusak Ringan), sedangkan untuk penilaian metode BCR diperoleh dengan nilai 5,861 (Rusak Ringan). Berdasarkan nilai kondisi yang diperoleh dari metode BMS maka untuk prediksi sisa umur jembatanya yaitu 19 tahun, sedangkan untuk metode BCR yaitu prediksi sisa umur jembatanya 33 tahun. Mengacu pada perbandingan kedua metode tersebut dapat disimpulkan bahwa penanganan berupa Pemeliharaan Rutin Dan Berkala agar kinerja jembatan sesuai dengan umur rencana.