https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/linca/issue/feedLINCA: Jurnal Kajian Bahasa2024-08-21T09:24:15+07:00Ashief El Qornyelqornyashief@gmail.comOpen Journal Systemshttps://ojs.unsiq.ac.id/index.php/linca/article/view/7561The Use Of English Love Songs To Increase Students’ Speaking Ability At First Semester Of English Education Department2024-07-23T05:54:52+07:00Niken Kencono Ungunikenkenconoungu@unsiq.ac.idRuliana Pramunasiwirulianasiwi@gmail.com<p><em>English is considered as a foreign language in Indonesia. Because of this condition, not many people use English in their daily life as their language for communication. In </em><em>University</em><em>, English as a foreign language has become a compulsory subject for all </em><em>study programs</em><em>. The students at the </em><em>university</em><em> are expected to be able to communicate using English. Based on the previous study conducted by the </em><em>lecturer</em><em> at English Education Department, there are many students have difficulties in learning English, especially in pronunciation, vocabulary and confidence. This is shown by the students’ achievement who are still under of the standard minimal score. Therefore, th</em><em>is research</em><em> proposes English song technique which the final goal is increasing speaking ability in First Semester</em> <em>of English Education Department. This research uses </em><em>c</em><em>lassroom </em><em>a</em><em>ction </em><em>r</em><em>esearch to solve the students’ problems related to their speaking ability especially on their pronunciation, vocabulary, and confidence. The </em><em>researcher</em><em> uses some instruments to collect the data, there are questionnaire, observation checklist, interview, field note, test, and documentation. This research is done in two cycles. From the result obtained, it can be concluded that English Song technique can help students for increasing their speaking ability especially on their pronunciation, vocabulary and confidence. In the post-test cycle I, the average post-test cycle I is 62.19, higher than the pre-test. There are 22.85% (8 students) who get the criteria for a success score of 75 above. In the post-test cycle II, the average post-test cycle II is 80.95. The result of questionnaire also shows that the students are more interested in learning English by having English song.</em></p>2024-07-22T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/linca/article/view/7321Integrasi Pengaplikasian Media Pembelajaran Klasik dan Digital Interaktif Kajian Ilmu Ṣaraf: Studi Kasus Mahasiswa PBA UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto2024-07-22T22:34:40+07:00Asep Dhoni Syaiful Millah224110403008@mhs.uinsaizu.ac.idAde Ruswatieaderuswatie2021@gmail.com<p>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi Problem Based Learning dan PAIKEM, bertujuan menciptakan suasana belajar yang ceria dan tidak membosankan. Materi yang disiapkan serta penggunaan lagu atau nada berbeda menjadi bahan pengumpulan data. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara untuk mengumpulkan data terkait kurikulum <em>Ṣaraf</em>, tujuan pembelajaran, metode, media, dan evaluasi. Observasi digunakan untuk melihat langkah-langkah integrasi media klasik dan digital, sedangkan dokumentasi untuk mengumpulkan data dari dokumen, foto, dan video. Analisis data dilakukan dengan reduksi, paparan, dan kesimpulan, menyoroti integrasi media klasik dan digital. Media yang digunakan meliputi kitab sebagai media klasik dan proyektor sebagai media digital, memungkinkan kolaborasi antara keduanya. Penelitian ini mengkaji pengertian, tujuan, materi, strategi, media, dan evaluasi pembelajaran ilmu Ṣaraf, yang menekankan pada perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab. Media tradisional seperti kitab <em>Al-Amṡilatu Al-Taṣrīfiyyah</em> dan media modern seperti PowerPoint dan video YouTube digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran. Evaluasi mencakup pemahaman konsep dasar, penggunaan media, penguasaan kaidah dasar, dan implementasi strategi pembelajaran yang inovatif. Integrasi media klasik dan digital diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan efektif.</p>2024-07-22T22:34:40+07:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/linca/article/view/7701Ragam Bahasa Dakwah Gus Iqdam Pada Majelis Sabilu Taubah (Analisis Sosiolinguistik)2024-08-12T07:44:33+07:00Mohammad Rofiqimohammadrofiqi@unu-jogja.ac.idAmin Nasiraminnasir@iainkudus.ac.idNadia Salsabilanadia.salsabila.sii21@student.unu-jogja.ac.idSirojudin Sirojudinsirojudin.sii21@student.unu-jogja.ac.idNurul Hidayah Fitriyadinurul.hidayah.sii21@student.unu-jogja.ac.idAkhmad Masduqi Djamilmasduqidjamil@student.unu-jogja.ac.idAshief El Qornyelqorny@unsiq.ac.id<p>Gus Iqdam Muhammad, atau Gus Iqdam, adalah seorang dai muda yang terkenal di kalangan generasi Z di Blitar. Ia mendirikan Majelis Sabilu Taubah pada tahun 2018, yang terkenal karena gaya dakwahnya yang menghibur namun tetap berisi nilai-nilai agama. Gus Iqdam menggunakan teknologi media sosial seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube untuk menyampaikan dakwahnya kepada berbagai lapisan masyarakat, dari kota hingga desa. Gaya bahasa khasnya sering kali memasukkan humor dan istilah-istilah lokal yang disukai oleh pendengarnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena cocok untuk mengeksplorasi gaya bahasa dalam konteks dakwah, dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, simak, catat, dan analisis konten dari video pengajian. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kata-kata, frasa, atau kalimat yang digunakan dalam proses dakwahnya. Penggunaan kata-kata seperti "di acc", "wonge teko", "Garangan", "dekengane", "ST Nyell", dan "jancok" oleh Gus Iqdam dalam komunikasinya mencerminkan strategi linguistik yang bertujuan untuk menciptakan kedekatan dengan audiens. Pilihan kata ini menunjukkan identitas lokal dan keakraban, sehingga pesan yang disampaikan menjadi lebih relevan dan mudah dipahami oleh masyarakat setempat. Selain itu, istilah-istilah ini berfungsi sebagai simbol solidaritas dan penguatan ikatan sosial dalam konteks komunitas. Melalui analisis sosiolinguistik, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi alasan di balik pemilihan kata tersebut dan dampaknya terhadap penerimaan pesan dalam interaksi sosial di wilayah Pusat Garangan.</p>2024-08-12T06:48:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/linca/article/view/7278Enhancing Second-Grade Students' Vocabulary Using YouTube Song Lyrics at MTsN 2 Wonosobo2024-08-21T09:12:59+07:00clarisa nur fahliappg.clarisafahlia00530@program.belajar.idRochyani Lestiyanawatiyannie@unsiq.ac.id<p>The aims of this research is: (1) to determine the effect of song lyrics of videos on YouTube as a learning media to improve students vocabulary skills. (2) to determine the different between students who use song lyrics of videos on YouTube as a learning media and students who do not use song lyrics of videos on YouTube. This research is a quantitative research with the type of experimental research carried out at MTsN 2 Wonosobo, with samples taken as 2 classes. Data collection techniques were carried out by means of observation, tests, and documentation.The results of this study indicate that: (1) the application of the learning method using song lyrics of videos on YouTube can improve the vocabulary skills of class VIII D students at MTsN 2 Wonosobo. (2) there is a difference in improvements students vocabulary skills between classes that use song lyrics of videos on YouTube as a medium of learning and classes that did not use song lyrics of videos on YouTube as a medium of learning. This is evidenced by the results of the calculation of the t test of 4.75 with a t<sub>table</sub> at an error level of 1% = 2.68 and at an error level of 5% = 2.01. So it shows that t<sub>count</sub> > t<sub>table</sub> then H<sub>0</sub> is rejected and H<sub>1</sub> is accepted.</p> <p>Keyword: Improve, vocabulary skills, song lyrics.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/linca/article/view/7111The Dehumanization of Educational Setting in Ronald Dahl’s Matilda The Musical (2022) Movie2024-08-21T09:24:15+07:00Sulfia Rizki Agustinasulfiarizkyagustina@gmail.comAbdur Rofikabdur.rofik32@yahoo.com<p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong><em> </em></strong></p> <p> </p> <p><em>This research was conducted to analysing dehumanization behaviour and the resistance of dehumanization in educational setting in Matilda The Musical movie. The aims of this study are: (1) to know how the dehumanization of educational setting in Ronald Dahl’s Matilda The Musical movie; (2) to find out how characters resistance to dehumanization reflected in Ronald Dahl’s Matilda The Musical movie. The research uses descriptive qualitative method and is analyzed using sociological studies of literature. Based on the research result, the writer found dehumanization action of the Miss Trunchbull as the principal which is: using someone’s pronouns as disgusting animal, carrying out oppression, and carrying out threats and slander. Matilda as the main character is aware of Miss Trunchbull’s act of dehumanization and fights against her. This resistance start from critical awareness, rejection by saying no to the dehumanization, rebellion for restore the humanity, and using her telekinesis power to fight Miss Trunchbull.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perilaku dehumanisasi dan resistensi dehumanisasi dalam lingkungan pendidikan dalam film Matilda The Musical. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui bagaimana dehumanisasi setting pendidikan dalam film Matilda The Musical karya Ronald Dahl; (2) untuk mengetahui bagaimana resistensi karakter terhadap dehumanisasi tercermin dalam film Matilda The Musical karya Ronald Dahl. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan dianalisis menggunakan studi sosiologi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan tindakan dehumanisasi yang dilakukan oleh Miss Trunchbull pada prinsipnya yaitu: menggunakan kata ganti seseorang sebagai binatang yang menjijikkan, melakukan penindasan, dan melakukan ancaman dan fitnah. Matilda sebagai tokoh utama menyadari tindakan dehumanisasi Nona Trunchbull dan melawannya. Perlawanan ini dimulai dari kesadaran kritis, penolakan dengan mengatakan tidak terhadap dehumanisasi, pemberontakan untuk memulihkan kemanusiaan, dan menggunakan kekuatan telekinesisnya untuk melawan Miss Trunchbull.</p>2024-08-21T09:22:58+07:00##submission.copyrightStatement##