PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL PADA ANAK KELOMPOK A DI TK MTA GEMOLONG KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Hasil Belajar, Kemampuan Motorik Halus, Kegiatan Menggunting dan Menempel
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting dan menempel pada anak kelompok A di TK MTA Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen Semester I tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak kelompok A TK MTA Gemolong Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2019/2020 berjumlah 16 anak yang terdir dari 8 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Sumber data yang digunakan adalah hasil observasi dan hasil karya kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggunting dan menempel gambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan kajian dokumen. Untuk menguji validitas data penulis menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) perbaikan pembelajaran, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa melalui kegiatan menggunting dan menempel gambar dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di TK MTA Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen Semester I tahun pelajaran 2019/2020. Peningkatan kemampuan motorik halus dibuktikan dengan adanya peningkatan tingkat pencapaian perkembangan kemampuan motorik halus menggunting dan menempel gambar. Pada kondisi awal (pra siklus) tingkat pencapaian perkembangan dengan indikator baik mencapai 25 %. Kemudian pada siklus I tingkat pencapaian perkembangan dengan indikator baik mencapai 56,25 %. Setelah tindakan pada siklus II tingkat pencapaian perkembangan dengan indikator baik mencapai 87,5 %.