PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIl BELAJAR TEKNOLOGI DASAR MENJAHIT, MATERI MENJAHIT KAMPUH PADA SISWA KELAS X TB3 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SEMESTER GANJIL
Tutor sebaya, Hasil belajar, Menjahit kampuh
Abstract
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah seberapa besar peningkatan hasil belajar Teknologi Dasar Menjahit, materi menjahit kampuh pada siswa kelas X TB3 tahun pelajaran 2015/2016 semester ganjil SMK Negeri 1 Tengaran setelah melaksanakan pembelajaran Teknologi Dasar Menjahit dengan menerapkan metode tutor sebaya. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus pada 37 siswa. Hasil Penelitian menunjukkan penerapan metode tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar teknologi dasar menjahit materi menjahit kampuh dapat meningkatkan capaian hasil belajar dengan rata-rata masih dalam kategori kurang, yaitu sebesar 71,89. Siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang sebanyak 22 siswa atau 59,46% dalam rentang nilai 0-74, , sebanyak 14 siswa atau 37,84% memperoleh nilai kategori baik dalam rentang nilai 80-84, dan 1 siswa yang memperoleh nilai berkategori sangat baik atau sebesar 2,70%. Pra siklus hasilnya masih rendah dan perlu ditingkatkan. Siklus I nilai rata-rata siswa sudah dalam kategori baik, yaitu sebesar 77,84%. 7 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang, siswa memperoleh nilai kategori cukup tidak ada, sebanyak 29 siswa atau 78,38% memperoleh nilai kategori baik , dan 1 siswa yang memperoleh nilai berkategori sangat baik atau sebesar 2,70%. Siswa yang mencapai ketuntasan ada 30 siswa atau 81,08%. Hasil tes tertulis siklus I belum bisa dijadikan patokan untuk menyimpulkan adanya peningkatan dibandingkan hasil tes prasiklus, karena hasil tes tertulis hanya memperoleh bobot 30 % , dan harus dilihat hasil tes unjuk kerja siklus I yang mempunyai bobot 70% agar dapat diperoleh nilai akhir siklus I. Siklus II nilai rata-rata siswa mencapai kategori baik 82,43, kategori baik, yaitu sebesar 76,7. Terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik atau 23,93%. Siswa yang memperoleh nilai kategori baik sebanyak 29 siswa atau 76,7%, dan tidak ada seorang siswapun yang memperoleh nilai kategori cukup dan kurang. Semua siswa atau 100% mencapai ketuntasan.