MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KOMUNIKASI TOTAL BAGI SISWA TUNA RUNGU KELAS II SLB NEGERI PATI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Metode komtal, Kemampuan komunikasi, Hasil belajar, Tuna rungu
Abstract
Latar belakang penelitian; 1) Informasi auditif yang ada di sekitarnya tidak dapat dipersepsi dengan baik oleh siswa, 2) Keterbatasan kemampuan berkomunikasi dan berbahasa, 3) Penguasaan bahasa lisan rendah, 4) Keterbatasan alat peraga dan buku referensi untuk menunjang pembelajaran, 5) Guru SLB belum optimal dalam penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan komunikasi terhadap siswa tunarungu. Tujuan penelitian yaitu diperolehnya peningkatan kemampuan komunikasi dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa tunarungu kelas II SLB Negeri Pati pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juni 2018 di SLB Negeri Pati dengan subjek peneliti 8 siswa. Sumber data diperoleh melalui dokumentasi, observasi dan wawancara. Analisis data secara deskripstif komparatif dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas dalam dalam dua siklus masing-masing siklus 3 kali pertemuan. Melalui penerapan metode komunikasi total dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan hasil belajar siswa, siswa yang telah mencapai target keberhasilan dari kondisi prasiklus 1 siswa (12,50%), meningkat pada siklus I menjadi 3 siswa (37,50%), meningkatkan lagi pada siklus II menjadi 7 siswa (87,50%). Terjadi peningkatan sebesar 75%. Simpulan hasil penelitian ada peningkatan kemampuan komunikasi dan hasil belajar bahasa Indonesia menggunakan metode komunikasi total pada siswa tunarungu kelas II SLB Negeri Pati pada semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Disarankan; Kepala Sekolah untuk memotivasi guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan komunikasi total. Guru dapat menerapkan metode komunikasi total dengan memadukan bentuk-bentuk komunikasi seperti bahasa tulis, lisan, dan bahasa isyarat, dalam kegiatan belajar mengajar, supaya siswa dapat lebuh mudah memahami konsep pembelajaran. Siswa dapat meningkatkan kegiatan belajar dengan saling membantu, berdiskusi dan menghargai adanya perbedaan pendapat.