APLIKASI MODEL HALL’S CARE, CURE, CORE DALAM MANAJEMEN PERAWATAN SKABIES PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KELAS 1A SEMARANG
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstrak
Tujuan studi ini untuk menerapkan model Hall’s dalam melakukan manajemen perawatan skabies pada WBP di Lapas Kelas 1A Semarang. Penyakit skabies bisa menyerang siapapun dengan berbagai usia, ras, dan tingkat sosial ekonomi. Kondisi kemiskinan di Negara berkembang menyumbangkan prevalensi tinggi penyakit skabies yang dihubungkan karena tingkat kebersihan yang rendah, kesulitan akses air, dan hunian yang terlalu padat. Kondisi ini tentu membutuhkan intervensi yang tepat dalam mengatasi masalah skabies.
Metode aplikasi model core, cure, dan care terhadap 10 WBP penderita skabies adalah dengan melakukan intervensi keperawatan meliputi melakukan pendidikan kesehatan, melakukan dekontaminasi lingkungan, dan kolaborasi pengobatan
Hasil kompleksitas perawatan dan pengobatan skabies memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak dari WBP, tenaga kesehatan, dan kader kesehatan atau kurve. Setelah dilakukan intervensi terdapat 8 (80%) WBP sembuh dari skabies, dan 2 (20%) skabies WBP berkurang.
Kesimpulan pemberian intervensi seperti pendidikan kesehatan, pengobatan dan dekontaminasi lingkungan dan didapartkan hasil terdapat penurunan angka skabies.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
Referensi
Alligood, M. R. (2014). Nursing theorists and their work. In Journal of Chemical Information and Modeling (8th ed.). Elsevier. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Andayani, L. S. (2005). Perilaku santri dalam upaya pencegahan penyakit skabies di Pondok Pesantren Ulumul Quran Stabat. Info Kesehatan Masyarakat, 9(3), 33–38.
Ariza, L., Walter., B., Worth., C., Brockmann., Weber, M. L., & Feldmeier, H. (2013). Investigation of scabies outbreak in Kindergarten in Costance Germany. Eur J. Clin Microbial Infect Dis (DOI), 10, 1007–1096.
Chowsidow, O. (2006). Scabies. The New Journal England of Medicine, 354, 1718–1727.
Golant A.K, & Levitt J.O. (2012). Scabies: a review of diagnosis and management based on mite biology. Pediatric Rev, 33, 1–12.
Gonzalo, A. (2019). Lydia Hall: care, cure, core nursing theory. Nurselsabs.Com. https://nurseslabs.com/lydia-e-halls-care-cure-core-theory/
Johnstone P, & M, S. (2008). Scabies. BMJ, 8, 1707.
Kementerian Kesehatan. (2014). Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang persyaratan rumah sehat. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Putri, O. A. I. (2017). Gambaran faktor risiko skabies (studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Semarang). Universitas Diponegoro.
Roodsari, M. R., Malekzad, F., Ardakani, M. E., Alai, B. A., & Ghoraishian, M. (2006). Prevalence of scabies and pediculosis in Ghezel Hesar prison, Iran. In Journal of Pakistan Association of Dermatologists (Vol. 16, Issue 4, pp. 201–204).
Sungkar, S. (2016). Skabies: Etiologi, Patogenesis, Pengobatan, Pemberantasan, dan Pencegahan. In FKUI. FKUI. https://doi.org/10.1007/s00105-009-1708-2
Wahid, I. M., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan aplikasi. Salemba Medika.
WHO. (2009). Epidemiology and management of common skin disease on children in developing countries. http://www.who.int/bulletin/volumes/87/2/07-047308/en/edit