Jurnal Ilmiah Arsitektur https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars <p>Jurnal Ilmiah Arsitektur menerbitkan artikel hasil penelitian untuk bidang ilmu arsitektur dan pengembangannya. Jurnal Ilmiah Arsitektur terbit dua kali dalam satu tahun pada bulan Juni dan Desember.</p> Jurusan Arsitektur en-US Jurnal Ilmiah Arsitektur 1829-9431 OPTIMALISASI POLA TANAM SEARAH KONTUR UNTUK MEMINIMALKAN EROSI DAN MENDUKUNG PRODUKTIVITAS LAHAN KENTANG https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8107 <p>Penelitian ini mengevaluasi efektivitas pola tanam searah kontur dibandingkan tegak lurus kontur dalam mengurangi erosi tanah pada tanaman kentang di dataran tinggi Dieng, Wonosobo. Pengamatan dilakukan selama tiga bulan (Januari-Maret) dengan mengukur volume limpasan dan konsentrasi sedimen. Hasil menunjukkan bahwa pola tanam searah kontur secara signifikan lebih efektif mengurangi erosi tanah dibandingkan tegak lurus kontur, terutama pada periode curah hujan tinggi. Dengan total curah hujan pada masa pengamatan sebesar 1821 mm, metode searah kontur mencatat erosi 6,7 Ton/Ha/Th, sementara tegak lurus kontur mencapai 12,75 Ton/Ha/Th. Secara keseluruhan, pola tanam searah kontur lebih unggul dalam menjaga kestabilan tanah dan mendukung keberlanjutan pertanian.</p> Nasyiin Faqih Mochammad Qomaruddin Mushthofa Mushthofa Fatchur Roehman Dian Chandrasasi Nastain Nastain ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 82 89 10.32699/jiars.v14i2.8107 PERANCANGAN VERTICAL HOUSING BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA KAMPUNG EKS PASAR SORE TULUNGAGUNG https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/7724 <p>Permukiman memainkan peran penting dalam kehidupan sosial, spiritual, dan budaya. Di Kabupaten Tulungagung, keterbatasan lahan menjadi masalah utama dalam penyediaan perumahan. Penelitian ini bertujuan merancang vertical housing melalui wawancara, observasi lapangan, dan pengumpulan data komprehensif. Lokasi terpilih adalah Jl. Pahlawan I Gg. Kamboja, Kedungwaru, Tulungagung, dengan luas lahan 6.112,5 m². Sekitar 60% dari lahan tersebut akan dibangun menjadi lebih dari 40 unit hunian untuk mengatasi backlog perumahan. Analisis tapak meliputi kondisi fisik dan non-fisik serta kepatuhan terhadap standar peraturan. Wawancara dengan 20 sampel hunian menunjukkan rata-rata anggota setiap hunian adalah 3-4 orang, dengan kebutuhan ruang mencakup 2-3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang keluarga, dapur, dan ruang tamu. Fasilitas tambahan yang diperlukan meliputi mushola yang lebih luas, tempat parkir yang memadai, lapangan, taman, dan pos jaga. Desain vertical housing ini menghadapi tantangan pertumbuhan penduduk yang cepat dan keterbatasan lahan. Desain yang efisien dan nyaman diharapkan meningkatkan kualitas hidup penduduk serta mendukung pembangunan permukiman berkelanjutan di Kabupaten Tulungagung.</p> Firda Sonia Sumarsono Ryski Dwi Pratowo Diyah Ayu Saputri ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 90 98 10.32699/jiars.v14i2.7724 IMPLEMENTASI ARSITEKTUR HIJAU PADA PERUMAHAN SUBSIDI PADA STUDI KASUS PERUMAHAN KOKOH CITY BANGKALAN MADURA https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/4710 <p>Penerapan Arsitektur HIjau pada Perumahan Subdisi dapat memberikan hunian yang tidak hanya layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, namun juga memberikan kualitas lebih baik bagi penghuni dan lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di perumahan Kokoh City yang terletak di Bangkalan yang merupakan salah satu perumahan subsidi yang mengimplementasikan Arsitektur Hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teori Arsitektur HIjau pada studi kasus yang dinilai memiliki keterbatasan yaitu perumahan subsidi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivistik dengan metode pengumpulan data secara observasi obyek studi kasus dan wawancara langsung serta melakukan analisa secara kualitatif. Teori utama yang digunakan untuk analisa adalah Arsitektur Hijau yang dikemukakan oleh Brenda dan Robert Vale yang memiliki 6 prinsip. Kegiatan di lapangan meliputi pengamatan kesesuaian teori terhadap implementasi di dalam contoh rumah studi kasus dan wawancara terhadap penghuni. Hasil yang dicapai menunjukkan penerapan seluruh prinsip Arsitektur Hijau yaitu <em>Conserving Energy</em> dengan desain bukaan pencahayaan alami untuk meminimalkan pencahayaan buatan dari pagi hingga sore hari<em>, Working with Climate</em> dengan desain yang adaptif terhadap hujan dan panas<em>, Minimizing New Resources</em> dengan menggunakan material lokal batu kapur<em>, Respect for Site </em>dengan meminimalkan <em>cut and fill</em> pada lahan berkontur dan<em> Respect for User </em>dengan sistem struktur yang adaptif terhadap bencana untuk penghuni.</p> Febby Rahmatullah Masruchin Muhammad Faisal Moch Yasin Alfa Dani Dayyan Rizkyansyah Diyaul Haq ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 99 107 10.32699/jiars.v14i2.4710 PREFERENSI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN TEMPAT TINGGAL DI KAWASAN REL KERETA API KECAMATAN LABUHAN RATU https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8274 <p>Lahan terbangun yang terjadi pada kawasan Kecamatan Labuhan Ratu dipengaruhi oleh pola pergerakan ketiga aktivitas yakni perdagangan dan jasa, permukiman dan pendidikan. Masyarakat pendatang cenderung akan memilih tempat tinggal dengan mendekati keberadaan fasilitas tersebut. Intensitas kepadatan permukiman/rumah tinggal yang ada di kawasan Labuhan Ratu saat ini sudah sangat padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang paling dominan masyarakat dalam mendirikan tempat tinggal pada kawasan rel kereta api di Kecamatan Labuhan Ratu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Tahap yang dilakukan adalah dengan observasi ke lapangan, wawancara dan penyebaran kuesioner dengan para expert maupun masyarakat yang tinggal di kawasan penelitian. Selanjutnya, melakukan analisis dari kuesioner yang telah dibagikan dengan melakukan model pengambilan keputusan yakni Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian membuktikan faktor yang paling dominan masyarakat dalam mendirikan tempat tinggal dengan urutan pertama adalah Pendapatan sebesar 16,2%, peringkat kedua Pekerjaan sebesar 15,9% dan peringkat ketiga adalah aksesibiltas 15,8%.</p> Panti Wahyu Ningsih Rahmad Hidayat ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 108 115 10.32699/jiars.v14i2.8274 DAYA TARIK KERATON SURAKARTA SEBAGAI IDENTITAS SUKU JAWA https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/7937 <p>Keraton kasunanan Surakarta menjadi salah satu tempat bersejarah yang berada di wilayah Jawa Tengah menjadikan suatu hal yang penting dalam proses persebaran akulturasi budaya dan persebaran Islam pada masa itu. Pada artikel ini menggambarkan akan adanya dimensi dimana terdapat dimensi estetika dan identitas budaya yang banyak terdapat pada bangunan Keraton Kasunanan Surakarta. Artikel ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan melakukan pendekatan pustaka, observasi atau wawancara, serta menggunakan sumber-sumber data yang ada. Melalui teori simbol serta identitas budaya banyak menghubungkan antara terminologi budaya Jawa dengan konsep kultural Belanda. Pertama pada Keraton Kasunanan Surakarta terdapat sebuah bangunan tinggi seperti menara yang bercat biru putih. Bangunan tinggi tersebut tidak menonjol pada sebuah ukiran, melainkan menonjol pada bentuk berupa jendela-jendela tinggi yang memiliki desain minimalis. Bangunan tinggi seperti menara tersebut memiliki lima lantai dengan ketinggian 36 m dan pada bagian atas bangunan tersebut berbentuk setengah lingkaran atau seperti tudung saji dengan puncak bangunan berwujud satu sosok dengan membawa busur. Kedua, Keraton Kasunanan Surakarta juga memiliki identitas tersendiri yang dapat menjadikan sebuah daya tarik oleh para wisatawan tersendiri. Keraton Surakarta sendiri terbagi menjadi beberapa bagian seperti di Alun-alun sebelah Utara, Alun-alun sebelah Selatan, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedaton, dan Kompleks Kamagangan.</p> Nabila Khoirunisa Nurul Azizah Vian Anton Kusuma Yusuf Falaq ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 116 124 10.32699/jiars.v14i2.7937 APPLICATION OF ECLECTIC STYLE IN THE INTERIOR DESIGN OF ZOZO GARDEN CAFE, BANDAR LAMPUNG https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8134 <p><em>The growing popularity of cafes in Bandar Lampung is driven by the interest of young people who enjoy spending time in these venues. The lifestyle in Bandar Lampung has turned cafes into more than just dining spaces; they have become social and co-working environments. Zozo Garden Cafe distinguishes itself through its eclectic interior design, setting it apart from other cafes. This study explores the decor of the cafe, focusing on space-forming, space-supporting, and space-filling elements. The research uses a qualitative descriptive method with an exploratory approach, observing and analyzing the cafe's interior through visual observation. The findings show that Zozo Garden Cafe successfully implements an interior style that balances sociability, ambiance, and intimacy. The dynamic combination of space-forming, supporting, and filling components creates an appealing design for those who appreciate aesthetic interiors. The cafe’s uniqueness is highlighted by varied wall ornaments, textured and patterned floors, vintage windows, mixed-material ceilings, and distinct color schemes in every corner.</em></p> Widi Dwi Satria Verarisa Anastasia Ujung Yurim Hatamaiya Setyorini Hendra Frisky Adenita Kamilia Khairunnisa M Renaldi Ramadhan Alamsyah ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 125 133 10.32699/jiars.v14i2.8134 ADAPTING THE CULTURAL FORMS IN ARCHITECTURAL DESIGN CONCEPT OF TOURISM CENTRE ON MULES ISLAND, MANGGARAI https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8193 <p><em>Mules Island, a small island in the Flores archipelago, possesses a diverse array of tourist attractions. Unfortunately, the island, which falls within the settlement area of the Manggarai ethnic group, lacks facilities to support the development of tourism activities. Thus, designing a tourism centre to address these needs is necessary. At the same time, the local community faces challenges related to cultural identity. Mules Island is home to a multi-ethnic population, with no single dominant ethnic group, a condition that raises the risk of cultural assimilation potentially eroding all existing ethnic identities. Preliminary studies indicate that the residents of Mules identify themselves as part of the Manggarai community. Consequently, Manggarai culture is an apt source of inspiration for the architectural design of the proposed tourism center.&nbsp; The design draws inspiration from two Manggarai cultural elements: the traditional Manggarai house known as Mbaru Niang and the distinctive Manggarai rice field pattern referred to as Sawah Lodok. These cultural forms are adapted into the design through a process of form transformation, employing both traditional and borrowing methods. The proposed facilities include a Tourist Information Center, cottages, gazebos, an observation tower, a plaza with food stalls, a plaza with souvenir kiosks, an amphitheater, a prayer room, and public restrooms. All structures incorporate plan and roof forms derived from the transformation of Mbaru Niang, while the site layout reflects the transformed pattern of Sawah Lodok. The architectural design of the tourism center on Mules Island has promoted the identity and the beauty of Manggarai culture while fulfilling its functional role in supporting tourism development activities. </em></p> Linda Welmintje Fanggidae Aplimon Jerobisonif Thomas Kurniawan Dima Lodwik Obed Dahoklory Rifat Yoktan Y. Maromon Roseven Rudiyanto ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 134 145 10.32699/jiars.v14i2.8193 IDENTIFIKASI ELEMEN ARSITEKTUR CINA PADA MASJID DI KOTA BANDUNG (STUDI KASUS : MASJID AL-IMTIZAJ DAN LAUTZE 2 BANDUNG) https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8127 <p>Fenomena empiris dari banyaknya orang Tionghoa yang memeluk agama Islam di kota Bandung menyebabkan terdapat pembangunan masjid dengan gaya arsitektur Cina. Studi ini merupakan analisis awal tentang masjid yang menggunakan gaya arsitektur Cina di kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur Cina yang digunakan pada masjid. Penelitian ini menerapkan metode Kualitatif-Deskriptif, dimulai dengan proses pencarian studi literatur yang berkaitan dengan teori-teori arsitektur Cina. Selanjutnya, proses penelitian dilanjutkan dengan melakukan observasi dan wawancara secara langsung dengan pengelola masjid untuk mengumpulkan data. Objek penelitian ini adalah Masjid Al-Imtizaj dan Masjid Lautze 2, yang keduanya memiliki gaya arsitektur Cina. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kedua masjid tersebut menggunakan arsitektur Cina yang didominansi pada warna dan penerapan pada ornamen menggunakan bentuk geometri dan kaligrafi.</p> Shirli Putri Asri ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 146 154 10.32699/jiars.v14i2.8127 VARIASI PANJANG PEMASANGAN FRP PADA BALOK HAUNCH GEOPOLIMER https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8523 <p>Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi panjang pemasangan Fiber Reinforced Polymer (FRP) pada balok haunch berbahan geopolimer yang digunakan untuk memperkuat balok komposit beton. Penelitian dilakukan melalui simulasi menggunakan software DIANA 10.5 untuk analisis elemen hingga (FEA). Benda uji memiliki panjang total 3,8 meter, jarak tumpuan 3,4 meter, dimensi balok 340 x 170 mm, dan dimensi kolom 300 x 250 mm. Balok haunch dilengkapi tulangan longitudinal D13 dan sengkang 8D-50. Metode eksperimen mencakup sistem pembebanan sesuai standar, penempatan instrumen presisi, serta pencatatan data selama pengujian. Simulasi menggunakan string CFRP dalam FEA menunjukkan bahwa panjang FRP memengaruhi beban-deformasi, pola retak, dan daktilitas balok haunch. Grafik hubungan panjang FRP dan beban ultimate memberikan wawasan penting untuk optimasi perkuatan, sehingga berkontribusi pada pengembangan metode perkuatan struktur yang lebih efisien dan berkelanjutan.</p> Rifqi Iqbal Zulfahmi Mochammad Qomaruddin Blinka Hernawan Prasetya Purwanto Purwanto Sri Tudjono Victor Victor ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 155 163 10.32699/jiars.v14i2.8523 MODERNISASI PASAR TRADISIONAL SUSUMBOLAN DI KABUPATEN TOLITOLI MELALUI PENDEKATAN DESAIN ARSITEKTUR https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8019 <p>Kehadiran pasar dalam sebuah daerah sangat penting karena memainkan peran sentral dalam aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Pasar berfungsi sebagai pusat distribusi barang dan jasa, memungkinkan pedagang lokal menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen. Ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan lokal, tetapi juga mendukung perekonomian daerah dengan mempercepat perputaran uang di komunitas setempat. Tujuan penelitian merancang kembali Pasar Tradisional Susumbolan agar sesuai dengan kebutuhan aktivitas. &nbsp;Perancangan ulang ini dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi pasar dengan memperhatikan aspek-aspek modernitas tanpa mengabaikan karakteristik lokal. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan menngunakan data primer dan skunder, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.Analsis data meliputi reduksi, display dan verifikasi data serta di lakukan studi preseden dengan pendekatan Arsitektur Modern pada bangunan pasar Tradisiona. Hasil penelitian, penerapan arsitektur modern dapat mewadahi seluruh aktivitas penggunanya saat ini. Desain modern dapat meningkatkan efisiensi tata letak, sirkulasi, dan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pengunjung. Penggunaan low-emissivity membantu mengurangi panas matahari yang masuk ke dalam bangunan, material beton ramah lingkungan serta panel surya yang terintegrasi pada atap diterapkan mendukung efisiensi energi, serta mendukung konsep bangunan hijau. Hasil desain ulang memberikan kesan pasar bersih, modern, dan menarik, meningkatkan daya tarik pengunjung, serta konsep arsitektur yang estetis namun tetap fungsional.</p> Moh. Mudassir Ali Syahrul Munir ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 164 173 10.32699/jiars.v14i2.8019 KAJIAN KENYAMANAN TERMAL KORIDOR JALAN SUDIRMAN SEBAGAI PUSAT PERTOKOAN DI KOTA KUPANG https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8506 <p>Jalan Sudirman merupakan Kawasan pertumbuhan perekonomian yang berada di Kawasan Kota Kupang. Sebagai jalur perdagangan dan jasa tentunya jalan Sudirman diharapkan dapat memberikan kenyamanan termal ruang luar bagi pengunjung yang melakukan aktivitas perekonomian pada jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kenyamanan termal yang ada pada jalan tersebut sehingga dapat memperbaiki kualitas kenyamanan termal pada koridor jalan dengan memberikan arahan desain yang baik pada Kawasan pertokoan jalan Sudirman Kota Kupang. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan melakukan simulasi menggunakan software Envi-MET 3.1 melalui pengukuran langsung dilapangan. Metode ini digunakan untuk mensimulasikan variabel suhu (temperature) kelembaban dan kecepatan angin yang ada di jalur pedestrian di jalan Sudirman berdasarkan input data kondisi eksisting variabel tetap berupa material perkerasan jalan dan ketinggian bangunan dan variabel tidak tetap yaitu vegetasi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa koridor jalan memiliki suhu berkisar 29,02 – 29.09°C, suhu lebih rendah berada pada titik-titik vegetasi sedangkan suhu lebih tinggi berada pada titik-titik area tanpa vegetasi, Mean Radiant Temperature (MRT) mencapai nilai tinggi karena material perkerasan jalan terpapar langsung radiasi matahari yaitu berkisar 30.92°C, simulasi Kelembaban relatif memiliki presentasi dominan yang tinggi berkisar 70,18% - 72,46% dan simulasi kecepatan angin memiliki kecepatan angin rendah berkisar 0.28 m/s karena masa bangunan yang padat menghalangi pergerakan angin. Hasil dari penelitian ini menemukan pengukuran tingkat kenyamanan termal pada koridor jalan Sudirman dan merekomendasikan arahan desain yang baik bagi kenyamanan termal yang belum optimal pada jalan Sudirman Kota Kupang.</p> Sefriyani Lea Zudi Rhodys Ndoen Arfie Pigan Solissa ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 174 181 10.32699/jiars.v14i2.8506 EFEKTIVITAS DESAIN BANGUNAN DALAM MEREDAM DAMPAK KEBISINGAN EKSTERNAL (STUDI KASUS: HUNIAN DI SEKITAR BANDARA EL TARI KUPANG) https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8519 <p>Penelitian ini mengkaji efektivitas desain bangunan dalam meredam dampak kebisingan eksternal pada hunian di sekitar Bandara El Tari Kupang. Urgensi penelitian didasari pada tingginya tingkat kebisingan akibat aktivitas penerbangan yang melebihi ambang batas yang direkomendasikan untuk area permukiman (55 dB(A)), sehingga berpotensi mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan penduduk setempat.</p> <p>Menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling pada 40 bangunan hunian. Pengukuran kebisingan dilakukan menggunakan Sound Level Meter (SLM) selama 17 jam, disertai observasi material bangunan, bukaan, dan penghalang alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan luar bangunan berkisar antara 73,1-94,6 dB(A), dengan pesawat Boeing 737 sebagai kontributor utama kebisingan (85-95 dB(A)). Efektivitas reduksi kebisingan bangunan bervariasi antara 0,4-16,2 dB(A), dipengaruhi oleh jarak dari sumber kebisingan, material bangunan, dan keberadaan vegetasi. Rekomendasi desain meliputi zonasi ruang berdasarkan tingkat kebisingan, penggunaan material dengan kemampuan reduksi suara yang baik seperti genteng beton dan plafon akustik, penggantian bukaan <em>void</em> dengan material berlapis, serta pemanfaatan vegetasi sebagai penghalang alami untuk meningkatkan kenyamanan akustik hunian.</p> Rhodys Ndoen Arfie Pigan Solissa ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 182 192 10.32699/jiars.v14i2.8519 PENYEDIAAN AIR BERSIH MELALUI PEMANENAN AIR HUJAN DI PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI KAPUAS https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/7920 <p>Kelurahan Benua Melayu Laut merupakan Kelurahan dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Pontianak Selatan. Karakteristik jenis tanah pada Kelurahan Ini memiliki perbedaan antara permukiman yang berada di tepian Sungai Kapuas dengan daratan. Kelurahan ini telah menerapkan sistem&nbsp; pemanenan air hujan skala individual untuk memenuhi kebutuhan air bersih selain dari sumber air sungai dan PDAM. Namun, sumber tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Melihat curah hujan Kota Pontianak yang tinggi, pemanenan air hujan komunal direncanakan sebagai alternatif penyediaan air bersih untuk memenuhi kekurangan air bersih saat musim kemarau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis perencanaan berdasarkan data hari kering, data curah hujan, data supply dan demand air hujan, dan data luas atap dengan tipe pemanenan air hujan sistem atap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supply air hujan yang dibutuhkan di Kelurahan Benua Melayu Laut saat musim kemarau selama 154 hari kering sebanyak 83.372,40 m3/tahun dengan luas atap yang diperlukan seluas 33.627 m2. Luas atap yang digunakan hanya sebagian sisi agar masyarakat tetap dapat menampung air hujan skala individual. Sehingga jumlah rumah yang diperlukan untuk menampung supply air hujan yaitu sebanyak 478 unit dengan jumlah toren sebanyak 141 buah berkapasitas 5000 liter dan talang serta pipa berukuran 5 inci.</p> Ely Nurhidayati Putri Fara Gionita Henny Herawati ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 193 199 10.32699/jiars.v14i2.7920 KESINAMBUNGAN BENTUK ARSITEKTUR HINDU PADA GAPURA PADUREKSAN DI MASJID KUNO KUDUS https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8484 <p>Masjid Menara Kudus&nbsp; adalah salah satu peninggalan masjid kuno yang berada di Kota Kudus. Selain bentuk menara yang mirip dengan candi, keunikan Masjid Menara Kudus lainnya adalah terdapatnya pintu masuk dibagian serambi dan ruang utama yang bentuknya diduga menyerupai bangunan candi dalam arsitektur Hindu. Temuan yang sangat menarik adalah bentuk gapura <em>Padureksan </em>(lawang kembar) di Masjid Menara Kudus ternyata di temukan juga di Masjid&nbsp; yang lebih tua yaitu masjid Wali Hadiwarno yang dibangun tahun 1458 M dan masjid Langgar Dalem yang juga dibangun tahun 1458 M. Penggunaan konsep pintu seperti padurekso tidak hanya di temukan di Kudus tetapi ditemukan di Masjid Agung Sang Ciptarasa Cirebon dan Masjid Agung Kota Gedhe Yogyakarta.</p> <p>Maka tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Mengidentifikasi kontinuitas bentuk arsitektur Hindu pada gapura Padureksan di masjid kuno di Kudus.2) Mengidentifikasi kontinuitas ornamen arsitektur Hindu pada gapura Padureksan di masjid kuno di Kudus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan cara&nbsp; observasi, perekaman data, dan menggali dari sumber primer historiografi. Hasil penelitian menemukan bahwa kontinuitas bentuk dan ornamen Hindu pintu gapura <em>Padureksa</em> memang terispirasi dari bentuk gapura pada Arsitektur Hindu, kesinambungannya terlihat jelas pada gapura Bajang Ratu, Masjid Wali Hadiwarno, Masjid Langgar Dalem, dan Masjid Menara Kudus. Jenis ornamen yang selalu digunakan pada gapura <em>padureksa</em> adalah ornamen suluran dan <em>slempitan.</em></p> Heri Hermanto ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 200 206 10.32699/jiars.v14i2.8484 INTEGRASI ADAPTIVE REUSE DAN SEMIOTIKA UNTUK PELESTARIAN ARSITEKTUR INDUSTRI (STUDI KASUS PABRIK GULA CEPIRING KENDAL JAWA TENGAH) https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/8641 <p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan pendekatan <em>adaptive reuse</em> dan semiotika dalam pelestarian arsitektur industri, dengan kasus pada Pabrik Gula Cepiring Kendal Jawa Tengah. Dengan <em>Adaptive reuse</em> memungkinkan bangunan bersejarah mendapatkan fungsi baru yang relevan tanpa mengorbankan nilai historisnya, sedangkan semiotika membantu mengungkap makna simbolis elemen-elemen arsitektur yang menjadi identitas budaya lokal. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode <em>narrative review</em> melalui analisis literatur yang relevan, dengan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola, tema, dan kesenjangan pada pelestarian arsitektur industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen arsitektur seperti cerobong asap, struktur konstruksi baja, mesin uap industri dan tata ruang geometris serta elemen arsitektur dan bangunan hunian, memiliki nilai historis dan simbolis yang signifikan. Cerobong asap, dan mesin uap industri, misalnya, tidak hanya berfungsi sebagai elemen teknis kemajuan teknologi tetapi juga sebagai ikon visual yang mencerminkan sejarah kolonial dan identitas lokal. Integrasi <em>adaptive reuse</em> dan semiotika menghasilkan strategi pelestarian yang dapat mempertahankan nilai fisik dan simbolis bangunan, dengan memberikan fungsi baru yang relevan, seperti museum, pusat edukasi, atau agro wisata . Temuan ini memperkuat literatur yang ada, dan memperluas konsep pelestarian dengan menekankan pentingnya narasi budaya dalam pelestarian arsitektur. Kontribusi teoritis dalam penelitian ini memperkaya model pelestarian arsitektur industri dan memberikan nilai kemanfaatan praktis bagi pembuat kebijakan dan praktisi untuk mengelola warisan budaya secara berkelanjutan. Penelitian lanjutan sangat disarankan untuk mengeksplorasi implementasi empiris dari integrasi ini guna memperluas pemahaman tentang dampak sosial, ekonomi, dan budaya dalam pelestarian warisan arsitektur industri.</p> RM. Bambang Setyohadi K ##submission.copyrightStatement## 2024-12-31 2024-12-31 14 2 207 214 10.32699/jiars.v14i2.8641