SISTEM STRUKTUR BANGUNAN ARSITEKTUR JAWA JOGLO DAN TAJUG DALAM ADAPTASI TERHADAP GEMPA
Sistem struktur, arsitektur bangunan, joglo, tajug, gempa
Abstract
Bentuk pokok bangunan tradisional Jawa Joglo dan Tajug hampir sama hanya berbeda pada bentuk atapnya. Sistem struktur kedua bangunan dalam beberapa penelitian mampu beradaptasi aman terhadap gempa. Namun bangunan atap tajug telah mengalami morfologi dan perubahan fungsi, dimensi dan performa bangunan diakibatkan penambahan jumlah jamaah sehingga mempengaruhi adaptasi terhadap gempa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem struktur bangunan tradisional Jawa Joglo dan Tajug dalam adaptasinya terhadap gempa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Guna memperoleh gambaran maka analisis yang digunakan adalah analisis studi perbandingan sistem struktur kedua bangunan tersebut. Kasus yang menjadi amatan adalah bangunan arsitektur Jawa Joglo dan Tajug yang mengalami kerusakan dalam gempa di Indonesia. Temuan yang didapatkan perubahan morfologi, bentuk dan material bangunan arsitektur Jawa Tajug dengan pondasi jepit maka bangunan tidak rawan terhadap gempa. Sementara bangunan Joglo yang masih mempertahankan bentuknya dengan material menggunakan kayu menyebabkan bangunan ini aman saat terjadi gempa.
Downloads
References
Douglas, J. (2002). Building Adaptation. Butterworth - Heinemann, Edinburgh.
Dwi, B., Suharno, Y. E., & Yuniastuti, T. (2023). Perilaku Struktur Bangunan Joglo Lambang Gantung Pendapa Agung Dalem Mangkubumen Yogyakarta akibat Gaya Lateral. 6(1), 74–81.
Ernawati, A., Hidayat, R., Dwiputri, M., Widyawati, K., Murodif, A., Budiarto, A., Ferdian, L., & Irwansyah, Y. (2023). Struktur Atap Tradisional Kayu pada Masjid Bersejarah Abad Ke-16 di Jakarta Studi Kasus: Masjid Al-Alam Marunda dan Masjid Al-Alam Cilincing. Lakar: Jurnal Arsitektur, 6(1), 114. https://doi.org/10.30998/lja.v6i1.17129
Fajariyah, L., Halim, A., Rohman, N., Anwar, M. Z., & Zulhazmi, A. Z. (2023). Exploring Islamic Vision on the Environmental Architecture of Traditional Javanese Landscape: Study of Thematic Tafseer Perspective. Journal of Islamic Architecture, 7(3), 529–540. https://doi.org/10.18860/jia.v7i3.17755
Fajri, A. J. (2012). Mengulas Sistem Struktur Joglo Dan Arti Yang Terkandung di dalamnya. Http://Achmad-Jf.Blogspot.Com. http://achmad-jf.blogspot.com/2012/06/mengulas-sistem-struktur-joglo-dan-arti.html
Frick, Heinz; Purwanto, L. (1998). Sistem Bentuk Struktur Bangunan (Dasar-dasar Konstruksi dalam Arsitektur). Penerbit Kanisius.
Idham, N. cholis. (2016). Prinsip-prinsip Desain Arsitektur Tahan Gempa. Andi.
Koesmartadi, C. (2018). Tantangan dalam Desain Arsitektur Nusantara. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 7(4), 203–208. https://doi.org/10.32315/jlbi.7.4.203
Koesmatadi, C. (2019). Bernaung Di Bawah Bayang-bayang Atap, Sebuah Konsep Arsitektur Nusantara. Universitas Katolik Soegijapranata.
Mochsen Sir, M., Shirly, W., Parung, H., & Pantandu, J. (2015). Model Tektonika Arsitektur Tongkonan Toraja. Prosiding SNST, 6, 44–49.
Prihatmaji, Y. P. (2007). Terhadap Gempa. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 35(1), 1–12.
Prijotomo, J. (2006). (re-) Konstruksi Arsitektur Jawa. Wastu Lanas.
Schodek, D. (1999). Struktur. Erlangga.
Sudarwanto, B., & Murtomo, A. (2013). Studi Struktur dan Konstruksi Bangunan Tradisional Rumah ‘ Pencu ’ di Kudus. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia Studi, 2(1), 35–42.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA.
Sulistijowati, M. (2016). Struktur di Arsitektur Nusantara. TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Struktur, 19–24.
Wardiningsih, S. (2015). Arsitektur Nusantara Mempengaruhi Bentuk Bangunan yang Berkembang di Indonesia. Scale, 2(2), 274–283. http://repository.uki.ac.id/492/1/5. Sitti Wardiningsih.pdf