PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGI PADA PERANCANGAN AGROWISATA DI KECAMATAN CANDIPURO LAMPUNG SELATAN

  • Antusias Nurzukhrufa Institut Teknologi Sumatera
  • Widi Dwi Satria Institut Teknologi Sumatera
  • Amelia Tri Widya Institut Teknologi Sumatera
  • Guruh Kristiadi Kurniawan Institut Teknologi Sumatera
  • Cahyo Ardi Saputro Institut Teknologi Sumatera
  • Okta Riesanty Institut Teknologi Sumatera
Keywords:
Agrowisata, Arsitektur Ekologi, Kecamatan Candipuro, Pertanian

Abstract

Candipuro merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki potensi besar di bidang pertanian karena didominasi lahan persawahan dan perkebunan. Namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Mengingat potensi pertanian yang paling utama, apabila ditambahkan unsur wisata berupa agrowisata dapat menambah nilai positif, seperti meningkatkan edukasi bidang pertanian dan pendapatan daerah, serta meminimalisir alih fungsi lahan pertanian. Penelitian ini penting karena agrowisata tidak hanya dinilai dari sisi komersilnya, namun harus memiliki dampak positif terhadap keberlangsungan lingkungan. Salah satu konsep perancangan yang berwawasan lingkungan yaitu arsitektur ekologi. Arsitektur ekologi berperan melindungi ekosistem dari kerusakan serta menciptakan kenyamanan penghuni dari segi fisik, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan desain agrowisata yang berwawasan lingkungan dengan menerapkan konsep arsitektur ekologi. Agrowisata sangat dekat dengan alam, sehingga lingkungan alami harus terjaga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan tahapan yaitu identifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis, dan penyusunan konsep, kemudian konsep diimplementasikan ke dalam rancangan. Hasil penelitian ini yaitu implementasi dari empat aspek konsep arsitektur ekologi pada desain agrowisata Candipuro, diantaranya melalui sistem penghawaan dan pencahayaan alami dengan membuat bukaan pada bangunan, penghematan energi dengan penggunaan panel surya, penggunaan material alami pada massa bangunan seperti tanah liat, ijuk, kayu dan bambu, dan penerapan sistem biopori sebagai resapan air.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amna, L., Iswati, T. Y., & Singgih, E. P. (2017). Penerapan Arsitektur Ekologi dalam Perancangan Pusat Penelitian Agrikultur di Kabupaten Sragen. Arsitektura: Jurnal Ilmiah Arsitektur Dan Lingkungan Binaan, 15(2), 489–497.
Brata, K. R., & Nelistya, A. (2008). Lubang Resapan Biopori. Penebar Swadaya.
Brščić, K. (2006). The Impact of Agrotourism on Agricultural Production. Journal of Central European Agriculture, 7(3), 559–563.
Budiarjono, & Wardiningsih, S. (2013). Perencanaan Lanskap Agrowisata Berkelanjutan Kawasan Gunung Leutik Bogor. Jurnal Arsitektur NALARs, 12(2), 1–10.
Budiasa, I. W. (2017). Konsep dan Potensi Pengembangan Agrowisata di Bali. Jurnal DwijenAGRO, 2(1).
Fatima, I. (2017). Pengembangan Agrowisata Padi Sawah Berbasis Pertanian Berkelanjutan di Kecamatan Maurole. Agrica: Journal of Sustainable Dryland Agriculture, 10(2), 62–74.
Florensa, V., Hamidah, N., & Susi, T. (2023). Perancangan Agrowisata di Desa Hurung Bunut Kabupaten Gunung Mas. SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur, 20(1), 67–76.
Frick, H., & Suskiyatno, B. (2007). Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis: Konsep Pembangunan Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan. Kanisius.
Irfandi. (2009). Pengaruh Iklim dalam Perancangan Arsitektur. NALARs: Jurnal Arsitektur, 8(1), 11. https://doi.org/https://doi.org/10.24853/nalars.8.1.%25p
Kristiana, Y., & Theodora M, S. (2016). Strategi Upaya Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Agrowisata Berbasis Masyarakat Kampung Domba Terpadu Juhut, Provinsi Banten. Jurnal Ilmiah Widya, 3(3), 1–7.
Metallinou, V. A. (2006). Eco-Architecture: Harmonisation between Architecture and Nature. In G. Broadbent & C. A. Brebbia (Eds.), WIT Transactions on the Built Environment (Vol. 86). WIT Press. https://doi.org/doi:10.2495/ARC060021
Ratuanar, O., Heru, A., & Hardiana, A. (2017). Aplikasi Arsitektur Ekologis Pada Perancangan Balai Besar Pelatihan Pertanian Bawang Merah di Nganjuk. Arsitektura: Jurnal Ilmiah Arsitektur Dan Lingkungan Binaan, 15(2), 349–355.
Sakti NH, M. K., Setyaningsih, W., & Suastika, M. (2019). Penerapan Prinsip Arsitektur Ekologis pada Pengembangan Agrowisata Teh Kemuning di Karanganyar. Jurnal SENTHONG, 2(1), 163–172. https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/senthong/article/view/826
Setiawan, M. F., Nopianto, D., & Purnomo, A. (2018). Fasilitasi Pembuatan Biopori di Perumahan Griya Sekar Gading Gunungpati Semarang. Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat, 1, 141–145. https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snkppm%0AFasilitasi
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sukawi, & Dwiyanto, A. (2013). Kajian Optimasi Pencahayaan Alami pada Ruang Perkuliahan (Studi Kasus Ruang Kuliah Jurusan Arsitektur FT UNDIP). LANTING: Journal of Architecture, 2(1), 1–8.
Titisari, E. Y., Santoso, J. T., & Suryasari, N. (2012). Konsep Ekologis pada Arsitektur di Desa Bendosari. Jurnal RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 10(2), 20–31.
Published
2024-06-30
How to Cite
NurzukhrufaA., SatriaW., WidyaA., KurniawanG., SaputroC., & RiesantyO. (2024, June 30). PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGI PADA PERANCANGAN AGROWISATA DI KECAMATAN CANDIPURO LAMPUNG SELATAN. Jurnal Ilmiah Arsitektur, 14(1), 30-37. https://doi.org/https://doi.org/10.32699/jiars.v14i1.6602
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 0 times
PDF downloaded = 0 times

Most read articles by the same author(s)