DESAIN WAYFINDING DALAM KETERBACAAN DAN PELAKSANAAN STUDI KASUS JAKARTA INTERNATIONAL STADIUM
keterbacaan, proses pelaksanaan, wayfinding
Abstract
Wayfinding diperlukan perannya dalam peletakkan, pengarah, penuntun, dan titik keputusan sehingga dalam perencanaan dan proses pelaksanaannya harus terintegrasi dengan tepat. Keterbacaan menjadi kunci keberhasilan dalam perencanaan bagaimana orang mampu untuk memahami wayfinding. Oleh sebab pentingnya wayfinding dalam pergerakan manusia, maka penelitian ini mengangkat kasus di Jakarta International Stadium (JIS) yang bersifat sangat kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan keterbacaan wayfinding, terutama dalam keadaan darurat, bagaimana penonton sepak bola dapat melakukan evakuasi dengan cara mengikuti rute wayfinding. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode kualitatif yang dianalisis secara deskriptif. Pada tahap teknik analisis data dilakukan dengan memfokuskan alur pergerakan penonton sepak bola sampai pada tujuan yang diinginkan. Alur pergerakan ini sebagai strategi pencapaian dengan menggunakan landmarks model. Hasil penelitian ini menunjukan desain wayfinding di JIS dominan pada desain grafis dan struktural. Desain grafis adalah aspek ukuran dan huruf untuk memenuhi keterbacaan, warna untuk membantu klasifikasi zona dan sebagai penuntun serta simbol untuk memudahkan penyandang disabilitas. Ada konsistensi terhadap aspek ukuran, warna, huruf, dan simbol pada keragaman wayfinding di JIS. Desain wayfinding juga memudahkan penonton sepak bola yang mayoritas bergender laki-laki yaitu orientasi dan arah. Proses pelaksanaan wayfinding menjadi krusial keterlibatannya untuk memperoleh hasil akhir. Struktural diterapkan dalam wayfinding menyangkut pada perkuatan dan posisi aman pemasangan mengacu pada peraturan.
Downloads
References
Dongwoo Lee, Daehyun Kim, Junghoon Lee, Seungyoun Lee, Hyunsuk Hwang, Vinayagam Mariappan, Minwoo Lee, Jaesang Cha. (2017). Environment Adaptive Emergency Evacuation Route GUIDE through Digital Signage Systems. International Journal of Advanced Culture Technology, vol. 5(1), pp. 90–97.
Farr, A.C., Kleinschmidt, T., Yarlagadda, P., Mengersen, K. (2012). Wayfinding: A Simple Concept, a Complex Process. Australia: Queensland University of Technology.
Hantari, A.N., Ikaputra. (2020). Wayfinding dalam Arsitektur. Jurnal Arsitektur Sinektika, vol. 17(2).
Hidayetoglu, M., Yildirim, K., Akalin, A. (2012). The effects of color and light on indoor wayfinding and the evaluation of the perceived environment. Journal of Environmental Psychology, vol. 32, pp. 50–58.
Hunter, S. (2010). Spatial Orientation, Environmental Perception and Wayfinding. New York: University at Buffalo, Center for Inclusive Design and Environmental Access.
Mustikawati, T., Yatmo, Y.A., Atmodiwirjo, P. (2018). Wayfinding beuond signage: Rethinking the role of spatial objects and object relations. The 2nd International Conference on Eco Engineering Development 2018, vol. 195(1).
Nadhifah, A.S. (2021). Efektivitas Penerapan Wayfinding pada Desain Area Publik. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.
O’Malley, M., Innes, A., Muir, S., Wiener, J.M. (2018). ‘All the corridors are the same’: A qualitative study of the orientation experiences and design preferences of UK older adults living in a communal retirement development. Ageing and Society, vol. 38(9), pp. 1791–1816.
O’Malley, M., Innes, A., Wiener, J.M. (2018). How do we get there? Effects of cognitive aging on route memory. Memory & Cognition, vol. 46(2), pp. 274–284.
O’Malley, M., Innes, A., Wiener, J.M. (2020). (Dis)orientation and Design Preferences Within an Unfamiliar Care Environment: A Content Analysis of Older Adults’ Qualitative Reports After Route Learning. Environment and Behavior, vol. 46(2), pp. 1–27.
Ruotolo, F., Claessen, M.H.G., van der Ham IJM. (2019). Putting emotions in routes: the infuence of emotionally laden landmarks on spatial memory. Psychol Res, vol. 83(5), pp. 1083–1095.
SNI 1729:2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
Sutantio, Y.E., Dinapradipta, A., Hayati, A. (2022). Konsep Wayfinding untuk Perancangan Arsitektur Kesehatan Mental. Jurnal Arsitektur Arsitektura, vol. 20(2), pp. 217–228.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.
Vaez, S., Burke, M., Alizadeh, T. (2016). Urban Form and Wayfinding: Review of Cognitive and Spatial Knowledge for Individuals Navigation. Australia: Griffith University.
Yesiltepe, D., Dalton, R.C., Torun, A.O. Coutrot, A., Hornberger, M., Spiers, H. (2020b). A study on visual and structural characteristics of landmarks and experts’ and non-experts’ evaluations. In: Šķilters J, Newcombe N, Uttal D (eds) Spatial cognition XII. Spatial cognition 2020. Lecture notes in computer science, vol. 12162, pp. 95–107.
Yesiltepe, D., Dalton, R.C., Torun, A.O. (2021). Landmarks in wayfnding: a review of the existing literature. Cognitive processing, vol. 22, pp. 369–410.