Keberhasilan Penanganan Stunting Di Desa Kasimpar Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara

  • Firda Mutiara Prafitri Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Romandhon Romandhon Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Suherman Suherman Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Ragil Julianto Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Slamet Santoso Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Rilah Rohayanti Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Devi Oktafiani Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Dwiki Maelani Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Wiwit Setiani Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • Anggun Febriana Rosyidi Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo
  • M. Elfan Kaukab Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo
Keywords:
Stunting, program promosi kesehatan, komunikasi kesehatan

Abstract

Desa Kasimpar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah Indonesia merupakan desa dengan luas 623,03 hektar. Desa Kasimpar berada sekitar 1800 meter di atas permukaan laut, suhu rata-rata desa Kasimpar adalah 170 derajat Celcius, dan medannya bergunung-gunung. Dengan daerah yang sejuk ini, desa Kasimpar merupakan desa dengan tanah yang subur, sehingga sebagian besar masyarakat di desa Kasimpar adalah petani. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui metode studi kasus dan metode kualitatif dengan teknik mengidentifikasi informan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi pustaka, observasi, dan pencatatan. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis data, yaitu setelah data berupa transkrip wawancara dan observasi, serta gambar, foto, dan lain-lain yang dianggap lengkap dan lengkap. Masalah global, terutama di negara miskin dan berkembang, termasuk Indonesia (Mitra, 2015). Angka dari Kementerian Kesehatan menunjukkan persentase penderita stunting terus meningkat dari tahun 2014 hingga 2018. Mencapai 28,9% pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 30,8% pada tahun 2018 (Kementerian Kesehatan, 2018). Angka itu masih lebih tinggi dari target WHO yang angka stuntingnya kurang dari 20%. Desa Kasimpar tidak memiliki kasus stunting yang tinggi yaitu dari 8 kasus stunting, 4 sudah sembuh dan 3 masih dalam pengobatan, pencegahan stunting ini penting untuk edukasi masyarakat itu sendiri, mengingat stunting akan berdampak buruk pada anak. Anak merupakan investasi penting bagi bangsa karena mereka adalah penerus bangsa.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-04-12
How to Cite
PrafitriF., RomandhonR., SuhermanS., JuliantoR., SantosoS., RohayantiR., OktafianiD., MaelaniD., SetianiW., RosyidiA., & KaukabM. (2022, April 12). Keberhasilan Penanganan Stunting Di Desa Kasimpar Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara. JEPEmas: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Bidang Ekonomi), 1(1), 8-13. Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jepemas/article/view/2649
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 258 times
PDF downloaded = 331 times