Integrasi Sistem Informasi Geografis dan Metode Skoring dalam Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
Abstract
Negara Indonesia adalah wilayah rawan terhadap bencana hidrometeorologi yaitu salah satu diantaranya adalah banjir. Kondisi morfologi dan dari sekian banyaknya sungai melewati dan mengalir di segala penjuru hingga menyebabkan potensi terjadinya sebuah banjir pada beberapa wilayah dan daerah di Indonesia pada setiap terjadinya musim penghujan. Secara kondisi topografi untuk wilayah Kota Grobogan merupakan wilayah dengan dataran rendah dan untuk wilayah Kelurahan Gubug, Pranten, dan Jatipecaron juga menjadi salah satu daerah atau wilayah yang pada setiap tahunnya dapat mengalami bencana banjir. Dengan Tujuan Penelitian ini untuk membuat pemetaan klasifikasi daerah yang rawan bencana banjir menggunakan pemanfaatan dari sebuah data spasial dan penginderaan jarak jauh atau landsat kota dengan bantuan pemanfaatan software Sistem Informasi Geografis, dan menghitung luasan daerah rawan banjir di wilayah penelitian. Metode Penelitian ini dengan cara pemberian nilai skoring dan pembobotan di setiap parameter-parameter yang digunakan dan menjadi faktor kerawanan banjir yaitu curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, buffer sungai, dan tutupan lahan dalam bentuk data spasial. Untuk mengevaluasi setiap parameter, bobot dan skor akan diberikan berdasarkan setiap klasifikasinya masing-masing, kemudian dilakukannya proses overlay dengan menggunakan software SIG. Kemudian hasilnya tersebut disajikan dalam bentuk Peta Rawan Banjir yang mengklasifikasikan sebaran wilayah rawan banjir di seluruh Kecamatan Gubug, Pranten, dan Jatipecaron di Kabupaten Grobogan. Dengan demikian, terdapat 254,9 (31%) hektare yang masuk dalam kategori sangat rawan, 457 (55%) hektare masuk dalam kategori rawan, dan 119 (14%) hektare masuk dalam kategori tidak rawan banjir. Hal ini juga disebabkan oleh medan atau permukaan daerah tersebut yang berbukit-bukit dan memiliki ketinggian. Berdasarkan penelitian tersebut disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk dapat memaksimalkan sistem informasi geografis (SIG) dan melakukan banyak perbandingan terhadap metode maupun parameter yang lebih luas dan banyak sehingga mendapat hasil dan output yang akurat dalam pemetaan.
Downloads
References
Faqih, N. et al. (2023) ‘Rehabilitasi dan Perencanaan Saluran Drainase di Komplek Wisata Dieng Plateau’, Journal of Economic, Management, Accounting and Technology, 6(2), pp. 307–315.
Kristy, R., Kiki, F. and Hermawan (2020) ‘Analisi kawasan rawan banjir Menggunakan SIG Kota Tarakan Kalimantan Utara’, Artikel Sistem Informasi Geografis, 1(2), pp. 1–11.
Lukman, A. (2018) ‘Evaluasi Sistem Drainase Di Kecamatan Helvetia Kota Medan’, Cetak) Buletin Utama Teknik, 13(2), pp. 1410–4520.
Prabandaru, L. H., Nugraha, A. L. and Sukmono, A. (2016) ‘Pemetaan Tingkat Lahan Kritis Kabupaten Wonosobo Dengan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus : Kec. Kejajar, Kec. Garung, Kec. Mojo Tengah)’, Jurnal Geodesi Undip, 5(4), pp. 65–72.
Purnomo, S., Mulki, G. Z. and Firdaus, H. (2018) ‘Pemetaan Rawan Banjir di Kecamatan Pontianak Barat dan Pontianak Kota Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)’, UNIPLAN: Journal of Urban and Regional Planning, pp. 1–7.
Putra, M. A. R. (2017) ‘Pemetaan kawasan rawan banjir berbasis sistem informasi geografis (sig) untuk menentukan titik dan rute evakuasi’, Sistem Informasi, 5, p. 180.
Ricko Suma Trianda (2021) Studi Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Metode Skoring Dan Pembobotan Di Kelurahan Besar Dan Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Rifandi, A. and Putra, M. S. (2024) ‘Arus Jurnal Sains dan Teknologi (AJST) Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kabupaten Wajo Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) INFO PENULIS’, 2(1).