Sistem Informasi Seleksi Wisata Halal dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di Bantul Yogyakarta
Wisata Halal, Analytical Hierarchy Process, AHP, Sistem Informasi, SPK
Abstract
Prospek pengembangan wisata halal di Indonesia sudah sangat baik. Hal ini tidak mengherankan mengingat Indonesia banyak mendapatkan penghargaan di bidang destinasi wisata halal di seluruh dunia berdasarkan global muslim travel index (GMTI) pada tahun 2019. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hal industri wisata halal yang berada di berbagai provinsi yang ada di Indonesia salah satunya Kabupaten Bantul yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul memliki banyak destinasi wisata yang tergolong dari wisata buatan yang berjumlah 35 (tiga puluh lima) destinasi, Wisata Desa yang berjumlah 33 (tiga puluh tiga) destinasi, dan Wisata Alam berjumlah 81 (delapan puluh satu) destinasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis wisata halal di Bantul Yogyakarta dengan sistem pengambil keputusan. Permasalahan yang ditemukan dapat dianalisis mengenai wisata halal di Bantul Yogyakarta dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis data yang diperoleh, akan dirancang sebuah sistem informasi pengambil keputusan berbasis website untuk menyeleksi wisata halal di Bantul Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development (R & D) menggunakan metode analisis Analitycal Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, terdapat 45 (empat puluh lima) lokasi wisata sebagai bahan alternatif dan ada 8 kategori kriteria yaitu Bahan Baku Kuliner (C1), Destinasi dan Atraksi (C2), Sumber Daya Manusia (C3), Fasilitas (C4), Akomodasi (C5), Keamanan dan Kenyamanan (C6), Pemasaran dan Sasaran (C7), dan Aksebilitasi (C8). Diperoleh hasil dari perhitungan dengan metode analytical hierarchy process (AHP) bahwa ada 20 wisata yang menjadi prioritas pilihan wisata halal utama dengan nilai prioritas pilihan yang diperoleh yaitu 0,2361 Gua selarong (A1), Taman Jati Larangan (A2), Taman Kedung Asri (A6), Selopamioro Adventure Park (A7), Via Ferrata Selopamioro (A8), Pantai Parangtritis (A10), Pantai Cangkring (A16), Gunung Mungker (A21), Alas Literasi Banjarharjo (A21), Pintu Langit Dahromo (A25). Pada penelitian ini dalam perhitungan yang dilakukan pada sistem digunakan 6 (enam) sampel sebagai bahan perbandingan. Hasil perangkingan yang dilakukan secara manual maupun dilakukan pada sistem sama yaitu peringkat pertama diperoleh oleh wisata alam Gua Selarong
Downloads
References
Iflah, I. (2020) ‘Wisata Halal Muslim Milenial’, Jurnal Common, 3(2), pp. 153–166. Available at: https://doi.org/10.34010/common.v3i2.2601.
Jeperson Hutahaean and Wily Julitawaty (2021) ‘Implementasi Metode AHP Untuk Sistem Pendukung Keputusan Proses Kenaikan Jabatan Karyawan’, SATESI: Jurnal Sains Teknologi dan Sistem Informasi, 1(2), pp. 99–105. Available at: https://doi.org/10.54259/satesi.v1i2.79.
RI, K. (2021) Potensi Pengembangan Wisata Halal di Indonesia, 14 Agustus 2021. Available at: https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Potensi-Pengembangan-Wisata-Halal-di-Indonesia.
Satriana, E.D. and Faridah, H.D. (2018) ‘Halal Tourism: Development, Chance and Challenge’, Journal of Halal Product and Research, 1(2), p. 32. Available at: https://doi.org/10.20473/jhpr.vol.1-issue.2.32-43.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.